Friday, November 6, 2009

Membaca Perjalanan Hidup Salafush Shalih





Sesungguhnya para salaf-tiga generasi yang pertama dari umat ini,yaitu para Sahabat Nabi Saw,orang-orang yang mengikutinya dengan baik,orang-orang yang pertama di dalam Islam adalah sebaik-baik kurun(generasi),mereka adalah para pembela Islam yang memberikan petunjuk kepada seluruh manusia.

Mereka adalah singa-singa Allah dalam peperangan dan orang-orang yang menyaksikan peristiwa-peristiwa besar.Mereka adalah pembawa agama ini dan yang menghantarkannya kepada orang ada setelahnya.Mereka adalah orang-orang yang paling kuat keimanannya,paling dalam keilmuannya,paling baik hatinya dan paling bersih jiwanya.

Khususnya para sahabat Nabi saw yang telah diberi keistimewaan oleh Allah swt dengan melihat Nabi saw.Allah telah memberikan kurnia dengan boleh memandangnya,juga telah memuliakan mereka dengan mendengar suaranya dan merasa betah dengan mendengar pembicaraannya sehingga mereka mengambil agama ini darinya(Rasulullah) dengan masih segar.Sehingga hati-hati mereka menjadi kuat dengannya,jiwa-jiwa mereka merasa tenang dengannya dan mereka pn tegar di atas setangguh gunung.

Cukuplah untuk menjelaskan keutamaan mereka dengan Firman Allah swt,
Surah Al-Imran,`Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia..’
Makna ayat tersebut adalah,sesungguhnya mereka(para sahabat Nabi) adalah sebaik-baik umat yang paling bermanfaat bagi yang lainnya.

Dijelaskan dalam sahih Muslim dari Abu Hurairah r.a beliau berkata,Rasulullah bersabda:

Sebaik-baik umatku adalah(generasi)pada zaman di mana aku diutus kepada mereka,kemudian orang-orang yang datang setelah mereka...

Orang yang merenungi manusia pilihan seperti mereka dan membaca perjalanan hidup mereka,mengenal kebaikan mereka dan merenungi akhlak mereka yang mulia,seperti menjadikan Rasul yang mulia sebagai suri tauladan,mengikatkan diri dengan keimanan,takut dari dosa dan perbuatan maksiat,menjaga diri dari riya’ dan kemunafikan,menghadapkan diri untuk ketaatan,berlomba-lomba di dalam melakukan kebaikan,memperhatikan keadaan diri mereka dan kekuatan ibadah mereka,semangat mereka di dalam melakukan ketaatan,keberpalingan mereka dari dunia fana dan menghadapnya mereka kepada akhirat yang kekal abadi,maka dari perenungan ini dia akan menjumpai sejumlah kebaikan dan banyak sifat yang boleh mendorongnya untuk benar-benar bersuri tauladan kepada mereka(Salafussoleh) dan senang berhias dengan sifat-sifat mereka.

Mengingat mereka adalah Dzikir kepada Allah dan merenungi keadaan mereka boleh memperkuatkan keimanan dan menjadikan hati bercahaya.Tempat-tempat untuk merenungi dan mencari riwayat perjalanan hidup mereka adalah kitab-kitab sejarah,kitab-kitab biografi,cerita tentang orang-orang zuhud,orang-orang wara’ dan yang lainnya,dengan mengambil manfaat dari riwayat yang SAHIH di dalamnya.

Perenungan ini boleh membawa pelakunya untuk meniru dan menyerupai mereka dengan baik.Syaikhul Islam berkata,Maka barangsiapa lebih menyerupai mereka,maka ia lebih sempurna(Al-‘Ubuudiyyah) Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum,maka ia termasuk golongan mereka.

Semua masalah terdahulu yang boleh menambah dan menguatkan keimanan,semuanya di bawah ilmu syar’i yang bersumber dari Kitabullah,Sunnah RasulullahNya,dan segala hal yang bersumber dari kaum Salaf umat ini.

Demikian pula seseorang yang sibuk dengan ilmu-ilmu lainnya boleh menambah keimanannya sesuai dengan penghayatan dan usahanya di dalam mencari kebenaran.Segala urusan,dari awal sampai akhir ada di tangan Allah.Dia-lah yang memberikan petunjuk bagi siapa saja yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus.

Ilmu-ilmu selain ilmu syar’i ini sama sekali tidak akan berakibat kepada bertambahnya keimanan,kecuali jika disertai dengan perenungan dan tafakkur akan ayat-ayat Allah yang berkilauan dan hujjah-hujjahNya yang Nampak jelas.Tanpa perenungan dan tafakkur ini,maka hilanglah manfaat yang agung dan buah yang mulia ini.Pelakunya tidak akan pernah mendapatkan manfaat dengan bertambah kuat dan kukuhnya keimanan.

Semua ini menjelaskan kepada kita pentingnya bertafakkur dan merenungi ayat-ayat Allah dan makhlukNya.Merenungi makhluk-makhluk Allah merupakan sebab kedua dari sebab-sebab bertambahnya keimanan.
Sumber pertama menimba ilmu yang bermanfaat yang bersumberkan dari Kitabullah dan Sunnah RasulNya.