Assalamo alaikum..Wahai saudaraku yang kukasihi..cinta itu bermula dengan kekaguman..apabila manusia rasa kagum maka,lahirlah perasaan cinta..Begitulah rasa kagumnya kita kepada pencipta,kagum dengan Rasul-rasul-Nya,kagum dengan deen(Islam) yang indah..membawa kita kepada Cinta..maka,kita mula belajar mencintai..
Ingin sekali saya menulis tentang sebab-sebab berkurangnya keimanan dan kecintaan kepada Pencipta kita Allah swt.
Bahan Rujukan saya adalah kitab yang ditulis oleh 'Abdurrazaq bin 'Abdil Muhsin al-'Abbad al-Badr,judul bukunya adalah Duduklah sejenak bersama kami untuk menambah keimanan,Menyeru Sunnah yang sahih daripada pustaka Ibn Katsir.
Saya melihat ini adalah masalah dalaman jiwa kita yang perlu kita ubati,kita perlu mengetahui mengapa iman dan cinta kita itu berkurang sehingga hilangnya perasaan Khauf(takut) atau Taqwa kita pada Allah swt.
Ini adalah kesilapan diri kita sendiri,dan dibalasi setimpal apa yang kita lakukan..
Surah an-Naml,ayat 90,Firman Allah swt,
Dan barangsiapa yang membawa kejahatan,maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam Neraka.Tiadalah kamu dibalasi,melainkan setimpal dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.
Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah saw bersabda,
Kedua kaki anak Adam tidak akan dibiarkan melangkah pada hari kiamat dari hadapan Rabbnya,hingga dia ditanya tentang 5 perkara,Tentang umurnya untuk apa dia habiskan?tentang masa mudanya,untuk apa dia pergunakan?tentang hartanya,dari mana dia dapatkan dan untuk apa dia belanjakan?Dan apa yang telah dia kerjakan terhadap apa yang dia ketahui.
HR at-Tirmidzi.
Kita harus berusaha mengetahui keburukan bukan untuk melakukannya,akan tetapi untuk menghindarinya atau menjauhinya.Barangsiapa yang tidak mengetahui apa itu keburukan,maka dia akan terjerumus kedalamnya.
Telah tetap dalam ash-Shahiihan dari Hudzaifah bin al-Yaman ra,bahwasanya beliau berkata,
Para sahabat selalu bertanya kepada Rasulullah saw tentang kebaikan,sementara aku selalu bertanya kepada beliau tentang keburukan kerana takut terjerumus kedalamnya.
HR Al-Bukhari dan Muslim.
Ibn Jauzi ra berkata,
Sesungguhnya mengetahui keburukan dapat mencegah seseorang daripada terjerumus kdalamnya.
(Talbiis Ibliis(hal 4) dan lihat al-Fatawaa,karya Ibn Taimiyyah(X/301).
Banyak hadith-hadith,atsar-atsar para sahabat yang mengharuskan kita mempelajari sebab-sebab berkurangnya iman,faktor-faktor yang melemahkannya dan cara menjaga diri darinya,dan ini adalah tuntutan yang perlu diberi perhatian.
Apa yang bertentangan dengan ketaatan adalah kelalaian,kelalaian merupakan isyarat berkurangnya iman,mengabaikannya dan tidak memperhatikannya.
Syaikh Muhammad al-'Utsaimin ra berkata,
Adapun berkurangnya keimanan itu mempunyai beberapa sebab dan diantaranya adalah meninggalkan ketaatan.Keimanan berkurang kerana meninggalkan ketaatan.Malah ini berkemungkinan akan membawa kepada kehilangan keimanan secara keseluruhan,seperti meninggalkan SOLAT.
(Fat-hu Rabil Bariyyah,hal 66)
Mari kita renung sejenak wahyu Allah dalam Surah Asy-Syams,ayat 9 dan 10,
Firman Allah swt,
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang mensucikan jiwa,dan sesunguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Ayat ini menjelaskan betapa pentingnya ketaatan dan menjaganya kerana,hal ini merupakan faktor paling utama dalam mensucikan jiwa.
Saudaraku..marilah kita nilai semula diri kita,kita pulihkan jiwa kita,kita sembuhkan dengan ketaatan kepada pencipta..kita mempelajari apa itu keburukan,kita jauhi keburukan..kita tambahkan kebaikan..apabila kita tahu itu adalah buruk,pasti kita ada kemampuan memberhentikannya agar iman dan cinta kita tidak berkurang dan lenyap.
Islam melarang kita bertajassus(membuka aib saudara muslim).
Islam melarang kita berdusta.
Islam melarang kita makan harta anak yatim,rasuah dan riba'
Islam melarang kita membunuh orang awam
Islam melarang kita membunuh diri
Islam melarang kita berzina
Islam melarang kita minum arak
Islam melarang kita meninggalkan solat dan melalaikannya
Islam melarang kita membuka Aurat
Islam melarang kita derhaka pada ibu bapa
Islam melarang kita menjatuhkan pemerintah Islam
Dariku,
Ummu Syauqina Nurharyati Husna,
Menyeru Sunnah kepada Ummah.